26.9 C
Jakarta

Syiar Islam Fotografer Nahdliyin

Published:

RBN, Depok – Seorang pemuda dengan cepat menerobos barisan jamaah untuk mencium tangan “Raja Dangdut” Rhoma Irama dalam sebuah tabligh akbar yang diadakan oleh Forum Silaturahmi Takmir Masjid Musala Indonesia, di Depok, Jawa Barat, pada 1 Februari 2009. Kehadiran Rhoma Irama pada hari itu bukan lah dalam kapasitas sebagai musisi dangdut, melainkan sebagai pendakwah yang akan memberikan tausyiah pada ribuan umat Islam yang sudah hadir dalam acara itu, kebetulan Rhoma adalah Ketua Umum dari forum tersebut. Bagi si pemuda aksi tersebut dilakukan untuk “ngalap berkah”, yang berarti dia yakin bahwa dengan mencium tangan sang pendakwah akan memancing berkah dari Allah SWT. Rekaman gambar adegan ini terpampang dalam sebuah foto berjudul “Ngalap Berkah Raja Dangdut” pada sebuah pameran foto bertema Dunia Islam Nusantara karya pewarta foto Gunawan Wicaksono di ajang “Syiar Ramadan Kampus UI 2024” di Makara Art Center Universitas Indonesia yang berlangsung 18 Maret 2024 hingga 28 Maret 2024.

Pada pameran ini Gunawan yang sehari-harinya bekerja sebagai pewarta foto di Majalah Tempo itu menampilkan sekitar 20-an foto yang bercerita tentang berbagai sisi kehidupan umat Islam di Nusantara, dari mulai kegiatan ibadah hingga penggambaran arsitektur bangunan masjid-masjid di Indonesia yang kuat dengan akulturasi budayanya.

Gunawan adalah fotografer lulusan kampus Universitas Indonesia, pada tahun 1998 dia mengambil kuliah di program Diploma 3 Sastra Belanda Fakultas Sastra Universitas Indonesia, lalu setahun kemudian atau tepatnya pada 1999 dia mengambil program Sarjana di Program Studi Jawa Fakultas Sastra Universitas Indonesia (sekarang bernama FIB UI). Kedua program tersebut diselesaikannya walaupun sempat keteter karena mengambil 2 program kuliah di waktu yang hampir berbarengan walau beda 1 tahun.

Baca juga:  Satgas PPKS UI Mengundurkan Diri, Karena Merasa Tidak Didukung Rektor

Ketertarikannya pada dunia Sejarah Islam di Nusantara muncul saat Ia mulai mempelajari literatur-literatur berbahasa Belanda berupa teks dan foto yang isinya banyak tentang cerita masyarakat Indonesia terutama di Jawa yang dulunya bernama Hindia Belanda, termasuk tentang perkembangan Islam di Nusantara. Latar belakang keluarganya yang berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama menambah tebal minatnya pada bidang tersebut ditambah lagi dengan hobi fotografi yang sudah ditekuninya sejak jaman kuliah.

Minatnya pada penelusuran sejarah sebuah masjid juga terekam dalam salah satu karya fotonya yang berjudul “Waktu Ashar di Masjid Lawang Kidul”, dari foto itu Gunawan ingin menceritakan tentang Masjid Lawang Kidul yang termasuk salah satu masjid tertua di Palembang, Sumatera Selatan. Masjid yang berdiri pada tahun 1881 itu memegang peran penting baik sebagai pusat penyebaran Islam maupun dijadikan markas para pejuang setempat pada saat melawan imperialisme Belanda. Gunawan juga peka terhadap isu-isu sosial di Indonesia maka tak heran jika PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa pernah memilih salah satu karya fotonya sebagai “Best Spot News Single Photo” di ajang World Poverty Photo Contest 2011 melalui United Nations Development Programme (UNDP) yang bekerjasama dengan Xin Hua News Agency, di Beijing, China.

Sebenarnya Gunawan tidak secara khusus memotret berbagai peristiwa terkait dunia Islam, Ia hanya menjadikannya selingan di sela rutinitasnya sebagai pewarta foto. “Sebenarnya foto-foto yang ditampilkan dalam pameran ini tidak semua saya ambil dalam liputan khusus, seringkali misalnya saat tugas keluar kota saya suka googling mencari tempat-tempat bersejarah tentang Islam seperti makam wali-wali juga masjid-masjid tua yang punya nilai sejarah penting di Nusantara, intinya sebenarnya hanya ingin ziarah atau hanya sekedar shalat di masjid tersebut, tapi karena kemana-mana saya selalu membawa kamera maka semua pasti terekam dalam memori kamera saya, eh siapa tahu foto saya bisa bermanfaat untuk masyarakat” ungkap Gunawan yang pernah terpilih sebagai “70 Alumni Muda Universitas Indonesia Berkontribusi Bagi Negeri” dalam rangka Memperingati HUT Republik Indonesia ke-75 dan Dies Natalis Universitas Indonesia ke-70, Agustus 2020. di Makara Art Center UI.

Baca juga:  Sehari Jadi Betawi di Kampus FIB UI

Syiar Ramadan Kampus UI 2024 sendiri merupakan rangkaian berbagai macam program yang bernafaskan Islam seperti pameran foto, pameran kaligrafi, ngabuburit budaya, pentas seni tari dan musik yang dirancang untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya dan bagi mahasiswa pada khususnya tentang dunia Islam di Indonesia yang bersifat Rahmatan lil alamin.

(Tim Kurator Makara Art Center Universitas Indonesia)

Satrio Nusantoro
Satrio Nusantoro
Lahir di Jakarta September 1975, Lulusan Sarjana S1 jurusan Manajemen Informatika dan Komputer Universitas Gunadarma. Pernah bekerja di Editorial Foto Harian Kompas selama 20 tahun (2000-2020) Menjadi Pemimpin redaksi Ceritadepok.com sejak 2021 - 2024

Berita Terkait

spot_img

Berita Terkini

spot_img