32.3 C
Jakarta

SPBU Di Depok Terbukti Palsukan Pertamax

Published:

RBN, Depok – Bareskrim Polri berhasil membongkar kasus peredaran Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax palsu.

Salah satu SPBU yang terbukti memalsukan Pertamax adalah SPBU 34.169.24 yang berlokasi di Jalan Raya Bogor KM 28,5, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

Setelah pemalsuan Pertamax diungkap Bareskrim Polri , tidak ada lagi aktivitas di SPBU tersebut. Di depan SPBU, juga ditulis ‘SPBU ini sedang dalam perbaikan untuk pelayanan yang lebih baik’.

Bareskrim Polri mengungkap tindak pidana penyimpangan oleh operator, dan manajer SPBU dengan menjual BBM Pertalite yang dicampur perwarna menjadi warna menyerupai Pertamax.

Keempat SPBU itu berada di wilayah Cimanggis-Depok, Kebun Jeruk-Jakarta Barat, dan Banten, Depok dan Karang Tengah serta Pinang Kota-Banten.

Sebelumnya, Direktur Tidak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifuddin mengatakan ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka, dengan jumlah SPBU yang melakukan kecurangan ada empat.

Keempat SPBU itu berada di wilayah Cimanggis-Depok, Kebun Jeruk-Jakarta Barat, dan Banten, Depok dan Karang Tengah serta Pinang Kota-Banten.

“Jadi, sudah empat SPBU yang melakukan penyimpangan dengan modus yang sama,” kata Nunung.

Dalam penanganan perkara ini, kata Nunung, Subdit III Dittipidter telah membuat atau menerbitkan tiga laporan polisi dan menetapkan lima orang sebagai tersangka, serta menyita barang bukti.

Adapun para tersangka, yakni RHS (49) selaku pengelola SPBU, AP (37) selaku manajer SPBU, DM (41) selaku manejer dan pengawas, RI (24) dan (AH).

“Barang bukti yang kami sita sejumlah total dari empat SPBU ini ada 29.046 liter BBM Pertamax yang diduga palsu di empat tangki pendam SPBU tersebut,” katanya.

Rincian barang bukti tersebut, dari SPBU Karang Tengah 9.004 liter, SPBU Pinang Kota, Tangerang 3.700 liter, SPBU Kebun Jeruk 6.814 liter, dan SPBU Cimanggis Kota Depok 9.528 liter.

Baca juga:  Pilkada: IBH Mengaku Siap Capai Kemenangan 80 Persen

“Selain itu, kami juga menyita sampel masing-masing yakni lima liter BBM Pertalite yang sudah dicampur zat pewarna sehingga menyerupai Pertamax,” kata Nunung.

Penyidik juga menyita bahan pewarna yang digunakan pelaku untuk mengubah warna Pertalite menjadi warna Pertamax.

Berita Terkait

spot_img

Berita Terkini

spot_img