RBN, Depok – Untuk menang pasangan calon walikota dan wakil walikota Depok tentu kerap mengumbar janji, namun janji yang diucapkan harus realistis.
Seperti yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Tajudin Tabri menurutnya janji kampanye yang kerap digembar-gemborkan pasangan nomor urut 2 dalam Pilkada Depok tidak realistis.
Bahkan, politikus gaek dari Partai Golkar menegaskan, janji kampanye tersebut sebagai sesuatu yang mustahil diwujudkan. Menurutnya, janji untuk membuat Depok sepenuhnya bebas dari kemacetan bukanlah hal yang realistis.
Sebagai informasi, Pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 2, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah, menyampaikan program unggulan mereka dalam kampanye, yakni “Depok Bebas Macet.”
Program ini menawarkan solusi untuk mengatasi kemacetan di Kota Depok, dengan janji bahwa tidak akan ada lagi kemacetan di kota tersebut.
“Membuat Kota Depok sama sekali bebas dari macet itu tidak mungkin,” tegasnya.
Tajudin menilai program tersebut sebagai janji kosong yang hanya mengandalkan janji-janji manis tanpa mempertimbangkan realitas lapangan.
Sebagai perbandingan, Tajudin menyoroti DKI Jakarta, kota besar yang memiliki anggaran jauh lebih besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dibandingkan Depok. Meski demikian, Jakarta tetap menghadapi masalah kemacetan yang kronis.
“Lihat saja Jakarta, dengan anggaran yang jauh lebih besar dan infrastruktur lebih lengkap, kemacetan tetap tidak bisa diatasi sepenuhnya,” kata Tajudin.
Dia mengatakan, Depok, dengan skala kota yang lebih kecil dan anggaran yang terbatas, tidak mungkin bisa benar-benar bebas macet, apalagi jika dibandingkan dengan kota metropolitan seperti Jakarta.
Tajudin menekankan bahwa daripada membuat janji yang tidak realistis, lebih baik paslon mengusulkan program yang lebih terukur dan sesuai dengan kondisi serta kemampuan kota. “Warga butuh solusi nyata, bukan janji kosong yang sulit direalisasikan,” tambahnya.
Menurut dia, program pasangan calon Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq yang telah berkordinasi dengan Anggota DPR RI untuk membangun bypass di jalan Raya Sawangan lebih real dalam bentuk program, daripada cuma berkata bebas macet tanpa program.
“Imam juga sudah terbukti membangun underpass dewi sartika bekerja sama dengan provinsi sehingga saat ini Jalan Dewi Sartika sudah lancar, Imam lebih berpengalaman dan terbukti, ” kata dia.
Program “Depok Bebas Macet” dari paslon nomor 2 ini kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan pengamat politik. Sementara itu, masyarakat Depok tentu berharap adanya solusi nyata yang dapat mengurangi beban kemacetan yang selama ini menjadi problem utama di kota mereka.