33.5 C
Jakarta

Kebijakan Pro Rakyat Pro Warga, Jadi Strategi Imam Ririn Turunkan Pengangguran

Published:

RBN, Depok – Calon Wali Kota Depok nomor urut 1, Imam Budi Hartono, bertekad untuk menekan angka pengangguran di Depok yang saat ini lebih rendah dibanding kota-kota tetangga.

Dalam paparan saat debat kedua Pilkada Kota Depok, Imam menggarisbawahi bahwa angka pengangguran di Depok terus menurun selama tiga tahun terakhir, dari 9,76 persen pada 2021 menjadi 6,97 persen pada 2023.

Meski begitu, ia mengakui masih ada tantangan tersendiri dalam penyerapan tenaga kerja di kota yang bukan berfokus pada sektor industri.

“Angka pengangguran di Depok lebih rendah dibandingkan kota-kota sekitar, seperti Bekasi yang mencapai 7,9 persen, atau sekitar 95.590 orang. Artinya, Depok masih lebih baik dalam hal ini,” kata Imam, Kamis (14/11).

Imam menilai tantangan dalam pengurangan pengangguran di Depok salah satunya disebabkan oleh keterbatasan industri besar yang ada di kota ini.

“Depok bukan kota industri, sehingga laju penciptaan lapangan kerja sedikit lebih lambat. Ditambah, belum terjalinnya koneksi yang optimal antara dunia pendidikan dan dunia kerja di sekitar Depok, yang masih menjadi PR bagi kami,” tambahnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Imam menjelaskan beberapa kebijakan yang akan ia jalankan jika terpilih menjadi Wali Kota Depok.

“Kami akan mengeluarkan kebijakan pro-rakyat, pro-anak muda, dan pro-warga Depok. Salah satunya adalah aturan bahwa setiap pelaku usaha di Depok wajib memprioritaskan tenaga kerja lokal,” ujar Imam.

Lebih lanjut, Imam mengungkapkan komitmennya untuk memperluas kesempatan kerja baik di dalam maupun luar negeri bagi warga Depok.

“Kami akan mendukung program pelatihan kerja untuk menyiapkan warga Depok agar lebih kompetitif di pasar kerja, baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelasnya.

Baca juga:  Pemkot Depok Dukung Kegiatan Budaya dan Hiburan Bagi Warga

Selain itu, Imam berencana melanjutkan program penciptaan lapangan usaha dengan menargetkan 5.000 pengusaha baru dan 1.000 pengusaha perempuan di Depok.

Ia berharap program ini dapat mengurangi angka pengangguran serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

“Kami ingin warga Depok tidak hanya menjadi pencari kerja tetapi juga pencipta lapangan kerja. Dengan begitu, kita bisa memperkuat ekonomi kota dan mendorong warga untuk mandiri secara finansial,” pungkas Imam.

Berita Terkait

spot_img

Berita Terkini

spot_img