RBN, Depok – Calon Walikota Depok nomor urut 1, Imam Budi Hartono, menggelar diskusi bersama generasi muda di Kota Depok yang diisi para mahasiswa dan kaum gen z di Kota Depok dengan tema ‘Politik Asik Anak Muda Depok’ Senin (18/11/2024).
Imam yang dikenal sebagai sosok pengusaha muda dengan inisiatifnya dalam memberdayakan generasi muda, menumbuhkan semangat kreativitas dan inovasi kalangan generasi muda Indonesia.
Dalam sambutannya, Imam Budi Hartono mengungkapkan bahwa para pemuda Indonesia memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
“Generasi muda saat ini memiliki banyak ide segar dan potensi yang luar biasa. Yang dibutuhkan adalah akses, dukungan, dan platform yang tepat untuk mewujudkan mimpi mereka,” ujar Imam di Ballroom Margo Hotel, Margonda, Depok.
Jika terpilih nanti Imam berjanji akan memperbanyak ruang kreatif atau creative hub bagi anak-anak muda. Tujuannya, dengan ruang kreatif itu para anak muda dapat mengembangkan skill intelektualnya.
“Karena anak-anak muda sekarang pengen pekerjaan pakai otak kan gitu. Skillnya itu skill intelektual. Kayak misalkan dia bisa buat seperti aplikasi, dia bisa buat startup. Nah itu di mana? Bukan di BLK, tapi di creative hub,” tukas Imam.
Selain itu, Calon Wali Kota Depok nomor urut 1, Imam Budi Hartono menginginkan anak-anak muda di Kota Depok bisa berwawasan Internasional.
Imam mencontohkan seperti program yang digagas seperti memberangkatkan anak muda untuk bekerja ke luar negeri.
“Kalau masalah kerja di luar negeri itu, kita sudah lakukan beberapa tahun yang lalu dan tahun ini memberangkatkan 100 orang,” katanya.
Imam menuturkan, dirinya memang ingin anak-anak muda di Kota Depok ini berwawasan Internasional.
“Saya pengen banget anak-anak muda Kota Depok bisa berwawasan Internasional dengan mereka melihat negara-negara yang ada di dunia ini seperti Jepang, Korea, Eropa,” jelasnya.
“Makanya kita berangkatkan mereka agar punya wawasan Internasional, bukan sekedar wawasan, tapi mereka nanti akan pulang dengan kesejahteraan yang dimiliki, karena gajinya lebih besar kerja di sana dibandingkan mungkin di Indonesia,” paparnya.