32.1 C
Jakarta

Tasyukuran Festival Kembangan “Menjaga Akar Kebudayaan Indonesia”

Published:

RBN, Jakarta – Selasa, 19 November, 2024, pukul 18.00 Akar Indonesia yang beralamat di Jl. Simprug Golf III, Kebayoran Jakarta, menggelar acara “Tasyakuran dan Doa untuk Festival Kebangsaan”. Acara ini bukan hanya sekadar tasyakuran, tetapi juga sebuah wujud syukur yang mendalam untuk Bangsa Indonesia yang kaya akan kebudayaan dan nilai-nilai kebangsaan.

Dalam sambutannya, budayawan Zastrow Al-Ngatawi, menyampaikan, “Akar Indonesia didirikan untuk merawat nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki.” Ia juga menekankan pentingnya peran anak-anak muda, “Bagi kami, anak-anak muda tidak perlu diajarin, tetapi kami ingin membuka pintu kreativitas selebar-lebarnya untuk generasi muda kita,” ucapnya dengan penuh semangat. Zastrow menegaskan bahwa dengan terbukanya pintu kreativitas, generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang kuat, kreatif, dan produktif, sehingga bangsa ini tidak hanya menjadi kuat tetapi juga terlindungi dari “jajahan” budaya baru yang datang dari luar.

Pesan Zastrow tersebut tidak hanya menggema dalam hati para hadirin, tetapi juga seperti akar pohon yang menghunjam dalam, menyuburkan jiwa bangsa. Tanggung jawab merawat kebangsaan ini, menurut Zastrow, adalah tanggung jawab kita semua, baik dari pihak pemerintah, swasta, maupun masyarakat secara umum.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M. Si. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Akar Indonesia memiliki korelasi yang kuat dengan program pemerintah, yaitu Ruang Bersama.

“Ruang Bersama yang didirikan di berbagai daerah adalah upaya pemerintah untuk mencegah masalah-masalah yang sering dihadapi kaum perempuan dan anak. Dengan adanya Ruang Bersama, masyarakat tidak hanya berperan aktif dalam memberikan edukasi, tetapi juga dalam melestarikan kebudayaan, kesenian, dan permainan tradisional yang saat ini mulai ditinggalkan,” jelasnya.

Baca juga:  Ramadan Keliling, Aksi Huma Rumil Berbagi Keceriaan Bersama Anak-Anak

Menurut beliau, dalam permainan tradisional, kita diajarkan untuk bertoleransi dan saling menjaga kerukunan, nilai-nilai yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Acara ini juga dimeriahkan dengan kehadiran anggota DPR Komisi 10, Elfonda Mekel, yang lebih dikenal dengan nama Once, seorang musisi ternama. Kehadirannya memberikan warna tersendiri dalam acara tersebut. Once, dalam sambutannya, menyatakan harapannya agar kebudayaan Indonesia semakin kuat dan mampu bersaing di kancah internasional. “Kebudayaan adalah identitas kita. Kita harus menjaga dan mengembangkannya agar tidak tergerus oleh budaya asing,” ujar Once dengan penuh semangat.

Selain tasyakuran, doa bersama, acara ini juga menghadirkan sastrawan Mahwi Air Tawar, sebelum membaca puisi, ia berharap, “Akar Indonesia terus tumbuh subur dan menjadi penopang bangsa yang kuat, kreatif, dan produktif.”

Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi sebuah pengingat akan pentingnya kebersamaan dan komitmen untuk merawat dan menjaga nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki. Dengan penuh harapan dan semangat, langkah-langkah kecil namun berarti ini diharapkan dapat memberikan dampak yang besar bagi masa depan Bangsa Indonesia.

Berita Terkait

spot_img

Berita Terkini

spot_img