RBN, Depok – Kelas Jurnalisme Santri dan Sinematografi Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Al-Hikam Depok, Jawa Barat, dimulai pada awal November 2024, di auditorium Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an (STKQ) Al-Hikam. Program ini dilaksanakan atas kerja sama Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) di bawah pimpinan Doktor Ngatawi Al Zastrouw , Jejaring Dunia Santri, dan Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok. Sebanyak 48 santri terlibat dalam program yang dibuka oleh Ketua STKQ Al-Hikam Ustaz Dr Subur Wijaya ini.
Program ini diadakan untuk membekali santri Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an (STKQ) Al-Hikam yang akan menjalankan tugas pengabdian di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), dari Aceh hingga Papua, serta dapat membranding wilayah tempat pengabdiannya. Selain itu, juga untuk membekali santri yang bertugas mengelola media center Al-Hikam.
Pelatihan ini menurut rencana akan diadakan di sepanjang November 2024 dengan modul yang sudah dipersiapkan untuk para santri, Sebanyak 48 santri tersebut dibagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas sinematografi & konten digital, kelas jurnalistik, dan kelas penulisan kreatif.
Untuk sinematografi dan konten digital, materi diberikan oleh Yusuf Raharjo, seorang profesional di bidang perfilman, yang memberikan materi kaidah pembuatan film dokumenter serta konten digital dan praktiknya. Sementara itu, untuk materi jurnalistik diberikan oleh Mukhlisin seorang wartawan senior, sedangkan untuk penulisan kreatif dengan narasumber sastrawan Mahwi Air Tawar.
Menurut Ketua Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an (STKQ) Al-Hikam, Ustaz Dr Subur Wijaya, kegiatan ini diikuti secara terbatas oleh santri yang memang berkomitmen dan berminat untuk mengikuti secara serius.
“Kelas ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru serta keterampilan praktis bagi para santri dalam menghadapi era digital, di mana kemampuan visual dan literasi media menjadi semakin penting,” ujar Ustaz Subur.
Ustaz Subur juga menjelaskan, kelas jurnalistik dan sinematografi ini penting untuk membekali para santri Al Hikam yang akan menunaikan tugas pengabdian di berbagai daerah di Indonesia.
“Agar para santri memiliki keterampilan di bidang jurnalistik dan sinematografi, sehingga dapat melahirkan karya-karya dari daerah pengabdian,” lanjutnya. Ia berharap seluruh santri yang mengikuti kelas ini sungguh-sungguh mengambil ilmu yang diberikan oleh para narasumber.
Kelas Jurnalisme Santri dan Sinematografi ini akan berlangsung dalam empat kali pertemuan, masing-masing setiap Rabu di bulan November 2024. Pada pertemuan-pertemuan berikutnya, materi-materi yang akan disampaikan lebih spesifik dan mendalam sesuai dengan pembidangannya. Selain itu, tiap peserta juga dipandu untuk praktik membuat film dokumenter, digital content, laporan jurnalistik, dan penulisan kreatif.