RBN, Bogor – Sejak menjelang berbuka puasa hingga tengah malam, sejumlah tokoh agama Islam, sejarawan, dan juga budayawan berkumpul di rumah Kiai muda Gus Achmad Ubaidillah Albantany di Pagentongan, Bogor, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024.
Mereka adalah Dekan Fakultas Ilmu pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) yang juga seorang sejarawan Doktor Bondan Kanumoyoso, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor H. Syukri Ahmad Fanani, Direktur Pusat Studi Pesantren Gus Achmad Ubaidillah Albantany, Pakar Tradisi Lisan Doktor Alfian Siagian, dan Sekretaris Jenderal Komunitas Bakul Budaya Gunawan Wicaksono.
Meski pertemuan berjalan dengan santai, namun banyak membahas berbagai isu terkait tentang dunia pengelolaan pesantren, mengawal umat, penelitian sejarah, gerakan pemajuan kebudayaan, dan hal-hal yang berkaitan dengan situasi terkini bangsa.
Sebagai tuan rumah, Achmad Ubaidillah Albantany atau yang sering disapa Gus Ubaid, menceritakan tentang seluk beluk pengelolaan pesantren yang merupakan warisan dari kakek buyutnya almarhum KH Tubagus Muhammad Falak atau yang popular dengan nama Abah Falak Pagentongan. Sementara itu Doktor Bondan Kanumoyoso banyak bercerita tentang bagaimana kesehariannya memimpin FIB UI hingga berhasil terpilih Ranking 1 se-Indonesia dan Ranking 4 se-Asia Tenggara sebagai kampus terbaik bidang Seni dan Humaniora versi Scimago University Rankings 2024.
H. Syukri Ahmad Fanani banyak berbagi kisah bagaimana suka dukanya mengawal umat dalam kapasitasnya sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor. Ia banyak menceritakan bagaimana strateginya melakukan berbagai pendekatan personal saat melayani berbagai kebutuhan umat.
Di akhir pertemuan Doktor Bondan mengajak para tokoh yang hadir untuk datang ke FIB UI untuk menghadiri acara Halal Bihalal dengan konsep upacara Bakar Batu khas Papua pada April 2024 mendatang. Doktor Bondan menyatakan bahwa konsep Bakar Batu merupakan simbol persatuan antar berbagai elemen bangsa, tentu saja upacara Bakar Batu yang rencananya akan diadakan di FIB UI nanti sudah mengalami penyesuaian, jika aslinya yang dimasak adalah babi, di FIB UI akan diganti dengan ikan tuna besar.