RBN, Depok – Komunitas Bakul Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia bersama Makara Art Center Universitas Indonesia berkolaborasi menggelar acara Sedekah Hutan Universitas Indonesia 2024 yang diselenggarakan di tiga lokasi, yaitu Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Makara Art Center, dan Hutan Kota Universitas Indonesia, pada 1 hingga 5 Juni 2024.
Acara ini merupakan penyelenggaraan di tahun ke-2 setelah pada Juni 2023 lalu Bakul Budaya FIB UI dan Makara Art Center UI sukses berkolaborasi menyelenggarakan Sedekah Hutan untuk pertama kali. Penyelenggaraan tahun ini diadakan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia adapun tema Sedekah Hutan tahun ini adalah “Upaya pelestarian lingkungan melalui kearifan lokal dan gaya hidup yang berkelanjutan (Ramah dari Rumah)”.
Bakul Budaya adalah sebuah komunitas seni dan budaya yang bernaung di bawah payung Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (ILUNI FIB UI) yang berdiri sejak 3 September 2022, sedangkan Makara Art Center Universitas Indonesia adalah lembaga yang mewadahi berbagai macam seni dan budaya yang dimiliki oleh Universitas Indonesia.
Sedekah Hutan Universitas Indonesia 2024 adalah sebuah rangkaian acara yang mengajak masyarakat lebih welas asih kepada jagat semesta, mengingat di tahun ini banyak sekali bencana alam yang menimpa Ibu Pertiwi. Melalui Sedekah Hutan, masyarakat akan diperkenalkan bagaimana masyarakat adat di Nusantara dengan ritual dan tradisinya melindungi alam, terkhususnya hutan. Kita juga akan mengenal berbagai kegiatan ramah dari rumah yang pasti menarik.
Ketua Umum Bakul Budaya Dewi Fajar Marhaeni menyampaikan bahwa Sedekah Hutan 2024 kali ini bertujuan untuk mengenal dan mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal dalam upaya pelestarian lingkungan hidup
”Sedekah Hutan 2024 kali ini bertujuan untuk mengenal dan mengadopsi nilai-nilai kearifan lokal dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Seperti kita ketahui, masyarakat adat, baik di Indonesia maupun di dunia, sudah melakukan antisipasi terhadap kerusakan lingkungan tanpa merusak ekologi. Di samping itu, di tahun ini pula, Sedekah Hutan mendorong gerakan Ramah dari Rumah sebagai upaya meminimalisir setoran sampah ke TPA sekaligus membangun ekonomi sirkular di masyarakat. Gerakan ini harus terus digaungkan agar tercipta kesadaran di masyarakat akan pentingnya memilah dan memanfaatkan sampah”, kata Dewi.
Sementara itu, Kepala Makara Art Center Universitas Indonesia Dr. Ngatawi Al Zastrouw menjelaskan bahwa Sedekah hutan merupakan upaya melakukan saintifkasi terhadap kearifan lokal dan sistem pengetahuan para leluhur terkait dengan upaya menjaga alam dan pelestarian lingkungan hidup.
“Sedekah hutan merupakan upaya melakukan saintifkasi terhadap kearifan lokal dan sistem pengetahuan para leluhur terkait dengan upaya menjaga alam dan pelestarian lingkungan hidup. Ketika alam rusak, ekosistem lingkungan hancur akibat keserakahan mamusia dan kemajuan teknologi, sehingga bencana mengancam kehidupan manusia, maka rasanya kita perlu menggali sistem pengetahuan yang ada di dalam tradisi sebagai alternatif untuk mejawab problem lingkungan yang muncul saat ini”, ungkap Zastrouw
Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum berpandangan bahwa melalui Sedekah Hutan kita menjaga kelestarian alam dan menghidupkan budaya.
“Sedekah Hutan yang diadakan oleh Bakul Budaya bertujuan untuk memuliakan alam, merawat hutan, dan merayakan kekayaan alam Indonesia. Melalui Sedekah Hutan kita menjaga kelestarian alam dan menghidupkan budaya. Alam, budaya, dan manusia merupakan satu kesatuan yang menyokong kemajuan peradaban Indonesia”, ungkap Bondan.
Sementara itu Ketua Umum ILUNI FIB UI Patria Ginting menambahkan bahwa Iluni FIB UI sangat bangga dengan acara Sedekah Hutan 2024.
“ILUNI FIB UI sangat bangga dengan acara Sedekah Hutan yang diinisiasi oleh teman-teman di Bakul Budaya. Acara ini mengingatkan dan mengajak kita semua untuk merawat hutan yang artinya sekaligus menjaga bumi dan mencintai kehidupan dari semua mahluk yang ada di bumi. Ini adalah salah satu wujud nilai adi luhung budaya Indonesia yang di berbagai daerah kita lihat bagaimana alam menjadi bagian tidak terpisahkan dari adat istiadat yang ada di Indonesia”, kata Patria.
“Sedekah Hutan Bakul Budaya 2024 merupakan langkah nyata yang sangat kami apresiasi dalam memperkuat sinergi antara pelestarian lingkungan dan kebudayaan lokal. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap krisis iklim, tetapi juga memperlihatkan betapa pentingnya kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan alam. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari komunitas budaya, akademisi, hingga masyarakat adat, kegiatan ini mencerminkan upaya kolektif dalam menghadapi tantangan lingkungan secara holistik. Saya mendukung penuh kegiatan ini agar dapat menjadi inspirasi bagi prakarsa serupa di masa depan”, ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati dalam pidato pembukaan Sedekah Hutan 2024 mengatakan,”Acara Sedekah Hutan ini merupakan simbolis dari bagaimana kita memperlakukan hutan dan lingkungan dan menerapkan gaya hidup yang bersahaja yang selaras dengan lingkungan hidup.”
Sedekah Hutan Universitas Indonesia 2024 yang merupakan kerja kolaborasi Bakul Budaya FIB UI dan Makara Art Center UI juga didukung oleh berbagai lembaga seperti Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (Iluni FIB UI), PT Freeport Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
.