RBN, Jakarta – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Pulogadung melalui Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Pulogadung terus memperkuat barisan terdepannya dengan melaksanakan program peningkatan kompetensi (upgrading skill) bagi para Operator Gardu Induk di wilayahnya.
Gardu Induk menuntut personel yang tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif dalam menjaga keandalan peralatan. Melalui pelatihan ini, para operator dibekali kemampuan deteksi dini terhadap potensi anomali saat inspeksi, sehingga setiap indikasi gangguan dapat diidentifikasi dan diatasi sebelum berkembang menjadi permasalahan yang lebih besar.
Manager ULTG Pulogadung yang juga bertindak sebagai pemateri, Arfan Id’ha Norgiyanto, menekankan pentingnya peran operator sebagai risk manager di lapangan.
“Kami ingin mengubah pola pikir dari memperbaiki saat rusak menjadi mencegah sebelum terjadi,” ujar Arfan.
Lebih lanjut, Arfan menambahkan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus memperkuat perlindungan terhadap personel. Operator yang terampil mampu memastikan penyaluran listrik berlangsung stabil dan minim gangguan. Di sisi lain, penguasaan teknik inspeksi serta penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) K3 secara konsisten akan menjaga keselamatan dan kesehatan petugas selama menjalankan tugas.
Pada kesempatan terpisah, General Manager PLN UIT Jawa Bagian Barat, Himmel Sihombing, menyampaikan bahwa PLN akan terus menyelenggarakan program pengembangan kompetensi serupa sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjamin keandalan sistem dan mewujudkan Operational Excellence.
Kegiatan ini berfokus pada penguasaan teknis inspeksi serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), demi mewujudkan keandalan penyaluran listrik sekaligus menciptakan lingkungan kerja dengan prinsip Zero Nearmiss and Accident.
